Sidang Dewan Rakyat hari ini menjadi panas ketika Datuk Seri Takiyuddin Hassan (PN-Kota Bharu) dalam perbahasannya membawa isu penggunaan helikopter oleh Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dan Timbalan Perdana Menteri, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, dalam Pilihan Raya Negeri (PRN) yang baru-baru ini berlangsung.
Takiyuddin memulai perbahasannya dengan menyebut bahwa tiga helikopter digunakan oleh Anwar dan Ahmad Zahid untuk menghadiri Program Karnival Usahawan Desa di Sungai Besar, Selangor. Dia juga mengatakan bahwa penggunaan helikopter ini mengakibatkan Jabatan Kerja Raya (JKR) Sungai Besar terpaksa mengeluarkan puluhan ribu ringgit untuk membuat tempat pendaratan helikopter tersebut.
Takiyuddin kemudian memetik sebuah artikel yang menyebut bahwa Anwar juga menolak perbelanjaan untuk membaik pulih kediaman dan mendapatkan kereta untuk membantu golongan sasar, dengan alasan ingin menggunakan helikopter.
“Ia sebenarnya tidak mengambil peruntukan untuk kereta, kerana dia (Anwar) ingin menggunakan helikopter,” katanya di Dewan Rakyat.
Pernyataan ini kemudian memicu kekecohan ketika Sim Tze Tzin (PH-Bayan Baru) berulang kali mencuba mengganggu dan ingin mengajukan pertanyaan kepada Takiyuddin.
“Kota Bharu minta penjelasan. Saya ingin mengajukan pertanyaan. Bolehkah saya bertanya? Kami berbicara tentang gencatan senjata, perdamaian, tetapi sekarang ada tuduhan-tuduhan seperti ini,” kata Tze Tzin.
Namun, Takiyuddin tidak memperdulikan gangguan tersebut, dan Tze Tzin akhirnya ditegur oleh Timbalan Yang Dipertua Dewan Rakyat, Datuk Ramli Md Nor.
Ramli menjelaskan bahwa ketika ini adalah giliran Takiyuddin untuk berbahas dan anggota Parlimen lain tidak diizinkan untuk mengajukan pertanyaan. Namun, Dr. Mohammed Taufiq Johari (PH-Sungai Petani) kemudian membawa pada Peraturan 36 (6) yang mengizinkan anggota Parlimen untuk menuduh seseorang dengan niat jahat.
“Kota Bharu telah menuduh dengan niat jahat bahwa Perdana Menteri menolak untuk menerima perbaikan rumah, tetapi sebenarnya tujuannya adalah menggunakan helikopter,” katanya.
Ramli kemudian mengumumkan bahwa baik Tze Tzin maupun Mohammed Taufiq dapat mengusulkan agar masalah yang dibahas oleh Takiyuddin dinilai dan diambil tindakan.